1)
Klasifikasi Huruf
Menurut James Craig, jenis
huruf dibedakan menjadi :
Roman/Serif
Ciri dari huruf ini memiliki sirip/kaki/serif yang
berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketitipisan
yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik,
anggun, lemah gemulai dan feminin. Contoh : Times New Roman.
Sans
Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif pada ujung
hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hamper sama. Kesan yang
ditimbulkan adalah modern, kontemporer, dan efisien. Contoh : Helvetica dan
Arial.
Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan
dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang
ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab.
Monospace
Adalah jenis huruf yang mempunyai jarak/lebar yang sama
setiap hurufnya. Huruf W dan I akan mempunyai ruang yang sama. Contoh :
Courier. Huruf pada mesin ketik adalah juga huruf Monospace.
Dekoratif/Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk
yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen atau garis-garis dekoratif. Kesan
yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Cocok dipakai untuk Headline.
Sedangkan klasifikasi
huruf berdasarkan latar belakang sejarah perkembangan tipografi yang diambil
dari momentum-momentum penting dalam perjalanan sejarah penciptaan dan
pengembangan bentuk huruf :
ü Old
Style (1617)
|
Pertemuan stem dan serif : Sudut Lengkung
|
Ketipis-tebalan stroke : Kontras
|
ü Transitional
(1757)
|
Pertemuan stem dan serif : Sudut Lengkung
|
Ketipis-tebalan stroke : Sedikit Kontras
|
ü Modern (1788)
|
Pertemuan stem dan serif : Sudut siku
|
Ketipis-tebalan stroke : Ekstrim
|
ü Egyptian/Slab
Serif (1895)
|
Pertemuan stem dan serif : Sudut Lengkung, umumnya lebar keduanya sama
|
Ketipis-tebalan stroke : Sedikit Kontras
|
ü Contemporary/Sans
Serif (1957)
|
Tidak memiliki serif
|
Ketipis-tebalan stroke : Umumnya sama besar
|
Contoh dari masing-masing
klasifikasi tersebut di atas :
Old
Style
|
|
Transitional
|
|
Modern
|
|
Egyptian/Slab
Serif
|
|
Contemporary/Sans
Serif
|
2)
Karakteristik Fisik Huruf
Karakteristik huruf merupakan watak atau kekhasan huruf dari A sampai
Z. Karakteristik huruf yang berbeda dapat menimbulkan kekontrasan dan efek
visual tersendiri. Huruf dapat dikembangkan, berakar pada bentuk dasarnya (regular) tetapi tetap memiliki
kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam huruf dibagi menjadi
tiga bentuk pengembangan, yaitu : berat, proporsi, dan kemiringan.
BERAT
Perubahan berat dari struktur bentuk dasar huruf terletak pada
perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Ditinjau dari beratnya, huruf
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : light,
regular dan bold.
Baik light, regular dan bold memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan perbedaan berat
dapat memberikan dampak visual yang berbeda. Contoh, huruf bold karena ketebalannya memiliki potensi yang kuat dalam menarik
perhatian mata. Biasanya huruf bold
banyak sekali digunakan untuk judul (headline)
sebuah naskah, baik untuk iklan, poster maupun media terapan lainnya.
Berikut ini adalah tabel perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak
dengan lebar stroke dari huruf
tersebut.
Tabel. Berat huruf menurut perbandingan tinggi dan lebar stroke
KELOMPOK BERAT
|
TINGGI HURUF
|
LEBAR STROKE
|
Extra-Light
|
100%
|
5%
|
Light
|
100%
|
10%
|
Regular
|
100%
|
15%
|
Semi-Bold
|
100%
|
20%
|
Bold
|
100%
|
25%
|
Extra-Bold
|
100%
|
30%
|
PROPORSI
Proporsi merupakan perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak
dengan lebar huruf itu sendiri.Ditinjau dari proporsi, huruf dibagi menjadi : condensed, regular, dan extended.
Huruf condensed dapat
terakomodasi lebih banyak dalam sebuah bidang atau ruang. Tetapi bila dicetak
untuk keperluan naskah dalam jumlah yang panjang akan dapat melelahkan mata.
Huruf-huruf condensed dan extended biasanya lebih tepat diterapkan
untuk teks yang pendek, seperti untuk headline
ataupun sub-judul (subhead). Berikut
ini adalah tabel proporsi yang ideal antara tinggi huruf yang tercetak dengan
lebar huruf.
Tabel. Proporsi huruf menurut perbandingan tinggi dan lebar huruf.
KEMIRINGAN
Huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah
kata. Di samping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah
atau kata yang berasal dari bahasa asing. Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks dalam jumlah yang tidak terlalu
panjang, seperti untuk keterangan gambar (caption),
highlight dari naskah (copy blurb) serta sebagai headline atau sub-head. Huruf italic
dirancang dengan sudut kemiringan tertentu untuk mencapai toleransi terhadap
kenyamanan mata dalam membacanya. Sudut kemiringan yang terbaik adalah 120.
SET CHARACTERS
Setiap alfabet memiliki berbagai character yang terdiri dari huruf besar yang disebut upper case/capitals/cap, dan huruf kecil
yang disebut lower case. Istilah ini
berasal dari subsistem teknologi mesin
cetak yang ditemukan oleh Johan Gutenberg. Pada masa itu cetakan huruf yang
berupa potongan-potongan blok metal disimpan dalam sebuah kotak yang disebut typecase. Huruf besar disimpan dalam
kotak atas (upper case), sedangkan
huruf kecil diletakkan pada bagian bawah (lower
case).
Kelengkapan character
dalam sebuah alfaber (set characters)
memiliki upper case sejumlah 26 dan lower case dalam jumlah yang sama. Satu set characters terdiri dari lebih 200
jenis character. Penambahan character seperti ligatures disebut sebagai expert
set characters.
Berikut adalah jenis-jenis character tambahan selain upper
case dan lower case.
Ligatures
Dua buah character atau lebih yang digabungkan menjadi kesatuan
Modern Figures
Angka-angka yang memiliki ketinggian sama dengan upper case. Modern figures sering juga disebut sebagai lining figures.
Old Style Figures
Angka-angka yang memiliki ketinggian yang sama dengan meanline dari lower case.
Foreign Accents
Character yang melengkapi sebuah set characters dalam sebuah bahasa tertentu, seperti beberapa tanda baca atau huruf-huruf tertentu yang terdapat dalam bahasa Jerman atau Perancis.
Small Caps
Upper case yang memiliki tinggi yang sama dengan lower case (x-height).
Fractions
Angka-angka pecahan
Punctuation Marks
Tanda-tanda baca.
Pada waktu dua huruf atau lebih dikombinasikan maka
akan menimbulkan kekontrasan akibat perbedaan tampilannya. Kontras juga
menunjuk pada kekuatan intensitas visual yang dihasilkan. Menurut Freddy Adiono
Basuki (2000), kombinasi yang dapat menyebabkan kekontrasan adalah :
- Tebal-tipisnya huruf, menyangkut berat dan ringannya, tebal dan tipis, serta kesan kuat-lemahnya huruf.
- Besar-kecilnya huruf, terletak pada besar kecil skala perbandingan ukuran dengan satu tipe keluarga huruf.
- Keras-lembutnya huruf, kekontrasan pada sensasi karena perbedaan tipe huruf.
- Lebar-sempitnya huruf, kekontrasan adalah ukuran horisontal huruf, jauh dekat, sempit ke lebar dan tinggi ke luas.
- Tegak-miringnya huruf, kekontrasan tetap dinamis, tegak lurus ke kaku dan berhenti menuju ke sesuatu.
- Padat konturnya huruf, kekontrasan berkait dengan penuh dan kosong, posisitf dan negatif, hitam ke putih, hidup dan mati
- Padat bergeraknya huruf, menyangkut kekontrasan antara penuh dengan bagian-bagian, lengkap dan tidak lengkap, tenang dan kacau.
0 comments:
Post a Comment